Tuesday, December 22, 2009

Jamur Crispy yang Makin Menjamur


Teman-teman tahu kan makanan kecil yang sekarang lagi ngetop-ngetopnya? Yup bener banget. Jamur crispy. Makanan yang berbahan dasar jamur ini memang saat ini sedang digandrungi masyarakat di Indonesia. Berawal dari kota Bandung hingga akhirnya sampai di kota Jepara ini. Saat ini di Jepara terdapat setidaknya tiga lokasi jual cemilan Jamur Crispy, baik yang berupa franchise maupun usaha pribadi.

Simpelnya, Jamur Crispy adalah cemilan dari Jamur --Biasa digunakan jamur putih-- yang dibalut terigu berbumbu kemudian digoreng hingga keemasan dan renyah. Bumbu yang dipakai dalam adonan terigu adalah bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan sedikit penyedap rasa.

Yang menarik, setelah jamur matang, dapat ditambahkan juga bumbu siap pakai aneka rasa, sesuai keinginan. Biasanya pilihan bumbu yang ditawarkan adalah Balado, Pizza, Barbeque, Jagung Manis, Jagung Bakar, Ayam Bakar dan lain-lain. Bumbu tersebut dicampurkan dalam jamur yang sudah matang dengan cara mencampur jamur dan bumbu di dalam wadah tertutup kemudian mengaduknya hingga benar-benar tercampur. Pembeli dapat memperoleh satu bungkus Jamur Crispy kemasan 400 ml dengan harga 3000-3500 rupiah.

Jadi, ayo segera mencoba jajanan unik ini! Untuk wilayah kota bisa didapatkan di jalan RA Kartini (Depan Indomaret), Jalan KH Mangunsarkoro (Depan SDN Panggang I) dan sekitar Taman Kerang Pengkol Jepara.

Kantin Kejujuran: Refleksi Tabiat Murid


“Penjaga kantinnya mana nih??”

Bagi orang yang baru pertama ke kantin SMAN 1 Jepara, pasti menanyakan hal yang sama. Meskipun lagi banyak pembeli, tetap saja penjaganya tidak muncul. Bukannya si penjaga sedang sakit atau tidak berangkat kerja. Tapi kantin ini memang tidak ada penjaganya.

Ya, sejak 11 November 2009 lalu, SMAN 1 Jepara meluncurkan kantin yang berlabel Café Kejujuran. Kantin yang kesehariannya dijalankan OSIS ini merupakan program dari Kejaksaan Tinggi Negeri Jepara untuk sekolah RSBI. Program ini sejalan dengan Pasal 30/UU Nomor 16 Tahun 2004 tentang strategi Kejaksaan Agung untuk memberantas korupsi dengan cara preventif, represif dan edukatif. Hanya kejujuran si pembelilah yang memegang peran dalam kegiatan operasional kantin tersebut sehari-hari. Rugi? Tentu saja tidak, selama kejujuran dapat ditegakkan oleh pembeli.

Dengan modal yang diperoleh dari Kejaksaan Tinggi Negeri Jepara senilai Rp 7 Juta, kantin ini menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan.

“Kadang untung, kadang juga rugi," papar Dani Steviro, Ketua OSIS SMAN 1 Jepara. "Apalagi waktu minggu pertama, kantin mengalami kerugian yang cukup besar. Namun untuk Desember ini termasuk untung. Setiap minggu, kami laporkan keuntungan dan kerugian kepada Kepala Sekolah," lanjutnya.

Untuk diketahui, cara bertransaksi di kantin ini cukup mudah:

1. Pilih saja makanan atau minuman sesuai selera.
2. Masukkan uang ke dalam kotak sesuai harga yang tertera dalam daftar harga.
3. Catat transaksi di buku yang telah disediakan.

Konsep yang sangat sederhana, tidak berarti mudah pelaksanaannya. Bukan berarti kantin ini otomatis menjadi favorit murid-murid SMAN 1 Jepara. Ada saja kendala yang dihadapi. Terutama saat harus membayar dengan uang pas dan tidak ada kembaliannya.

Yani (17) siswa kelas XII IPA 5, mengaku kesulitan mendapat uang kembalian. Biasanya dia membeli jajan lain agar uangnya menjadi pas.

Selain itu keharusan siswa untuk menulis transaksi di buku catatan membuat murid enggan jajan di Kantin Kejujuran itu.

Males banget mau jajan aja harus nulis-nulis kayak gitu. Ribet. Antri juga sama yang laen. Sejak berdiri sampe sekarang, aku belum pernah jajan di sana,” ujar Inggrid (17) , siswi kelas XII IPA 1.

Meskipun demikian, kantin ini dapat merefleksikan tabiat para murid yang ada di sekolah itu. Jika kantin tidak bertahan lama dan bangkrut, berarti para siswa di sekolah itu banyak yang tidak jujur. Sebaliknya, kantin akan semakin maju jika semua murid menjunjung tinggi asas kejujuran dalam kesehariannya.

"Temu Kelas"


Wahh.. abiz capek, jenuh, plus penat ngadepin test semesteran kemarin, akhirnya saat yang ditunggu-tunggu para pelajar seantero dunia pun tiba juga .. Yeaahh,, it’s time to temu kelas alias clasmeeting .. Hohoho ..

Gak terkecuali dengan sekolah kita tercinta ini. Berminggu-minggu sebelum test semesteran di adain, anak OSIS udah pada nyiapin segala sesuatunya buat classmeeting nanti. Ternyata ada yang beda lho di classmeeting kali ini. Di classmeeting kali ini, selain ngadain berbagai lomba, juga ngadain pentas seni atau yang biasa kita sebut pensi. Pengisinya sih udah pasti anak Smansara sendiri, tapi yang keren n sangar-sangar tentunya. Kenapa..?? Because,, pengisi pensinya tu udah melalui berbagai tahap seleksi yang diadain panitia. Seru abis deh pokoknya. Oh ya, gak lupa juga. Selain pensinya yang seru puooll, lomba-lombanya gak kalah heboh n seru lho. Nyesel banget deh kalo nglewatin. Contohnya, futsal. Walaupun cuman dikhususkan buat siswa kelas X, tapi siswa kelas XI n XII juga ikut ngrayain. Apalagi waktu final futsal dihibur sama pensi tadi. Tambah seru n meriah euy... Udah kayak kapal pecah deh lapangan tengah sekolah kita. Hihihi.

Beda lagi sama lomba catur. Hmmm... sunyi sepi tanpa suara. Lomba catur yang diadain di aula, suasananya adem ayem banget ikh... Gak ada sorak sorai apalagi teriakan kayak di lapangan. Tentu donk adem ayem, kan butuh konsentrasi penuh.

Wahh.. pokoknya, walaupun cuman 2 hari aja classmeetingnya,, tapi cukup banget buat ngilangin capek n penat biz ngadepin test semesteran kog. Selanjutnya kini adalah saatnya untuk berlibur n bersenang-senang ngabisin sisa akhir tahun 2009. Happy holiday all ....

Native Speakerku

Smansara kedatangan guru baru loh!!! Namanya Kerry. Lh0, kok nggak kayak nama orang Indonesia? Ember, Kerry yang yang bernama lengkap Kerry Ann Carter Persen memang datang langsung dari Amerika untuk menjadi ETA (English Teacher Assistant) bagi siswa-siswi kelas X. Secara, tahun ini SMA Negeri 1 Jepara ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Republik Indonesia untuk menjadi salah satu penyelenggara RSBI, alias Rintisan Sekolah Berstandar Internasional, dimana salah satu programnya adalah mendatangkan native speaker dari luar negeri.

Kerry datang ke Indonesia melalui program Fullbright, sebuah program yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan keakraban antara orang-orang Amerika Serikat dan negara-negara lain. Program ini sendiri dikhususkan kepada pertukaran guru dan murid untuk peningkatan kegiatan pendidikan di kedua negara yang bekerja sama. Sebelumnya, pada tahun ajaran yang lalu Smansara juga kedatangan ETA dari program yang sama bernama Christy Milliken.


Saat jalan sehat bersama anak-anak Smansara

Kerry lahir di Massachusetts pada tanggal 28 Maret 1987, selanjutnya dia tinggal di sebuah kota kecil bernama Groton sampai umur 13. Kemudian dia berpindah lagi ke Paradise Valley, sebuah kota pinggiran dari negara bagian Phoenix Arizona, kota kelima terbesar di Amerika serikat. Menurut ceritanya, Arizona itu lebih panas daripada Indonesia loh! Terang aja disini dia gak pernah kepanasan. Plus, Arizona yang berupa dataran lembah banyak ditumbuhi pohon-pohon palem dan kaktus. Dia tinggal di sana bersama orangtuanya dan juga seorang saudara perempuan berusia 18 tahun yang sedang menyelesaikan tahun terakhirnya di SLTA.

Lulusan Bowdoin College ini rencananya akan tinggal di Indonesia selama sembilan bulan. Sebelum bekerja di SMA N 1 Jepara, dia tinggal di Bandung terlebih dahulu selama sebulan. Kini di Jepara dia tinggal di Griya Tahunan Indah, Kecamatan Tahunan. Sehari-hari selain menjadi native speaker bagi siswa-siswi kelas X, dia juga sering hadir di klub bahasa Inggris Smansara, ECC, English Conversation Club dan membantu perkembangan tim Debat Bahasa Inggris SMA. Di samping itu dia juga sering banget travelling. Sudah beberapa tempat di Indonesia yang dia kunjungi, seperti Bali, Jogja dan lainnya. Tapi menurutnya dari seluruh tampat yang dia kunjungi, Tana Torajalah yang paling berkesan. Menurutnya, Tana Toraja mempunyai kebudayaan yang menarik dan pemandangan yang indah. Dan, satu hal yang nampak jelas di keseharian Kerry adalah kesukaannya pada berbagai jenis makanan, semuanya, gak ada yang gak doyan! Tapi dia paling fanatik banget sama yang namanya Bakwan, Kering Tempe, dan Tahu Campur, serta makanan-makanan yang ada saus kacangnya.

Kedatangannya di Indonesia tak lain didasari alasannya untuk mengenal lebih dalam perkembangan dan budaya Indonesia, serta keinginannya untuk hidup di lingkungan yang baru dan mencari pengalaman unik di sana. Dan kehadirannya di sekolah ini tak pelak memberikan warna tersendiri bagi kegiatan belajar mengajar siswa. Dia berkomentar tentang murid-murid Smansara. Menurutnya, mereka adalah siswa-siswa yang hebat dalam berbagai hal, termasuk kemampuan berbahasa Inggrisnya. Memasuki bulan kelima kehadirannya di Indonesia, dia memberi kesan, “I've met tons of amazing people here. Indonesians are very warm and friendly and all of the teachers and students at SMA 1 have been great at helping me get adjusted, learn bahasa, and enjoy my time here.

Extra Lesson RSBI

Saat ini, sekolah kita lagi gencar dan sibuk-sibuknya menaikkan taraf sekolah dari RSBI jadi SBI. Banyak hal yang telah sekolah lakukan untuk mewujudkan itu semua. Mulai dari sarana prasarana yang dibenahi, hingga kualitas pengajar dan murid tentunya. Salah satu kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah jam tambahan siang mulai pukul 14.15-15.30 WIB. Menurut beberapa siswa, jam tambahan siang itu kurang efektif. Pasalnya, waktu siang banyak siswa yang sudah capek dan ngantuk setelah seharian belajar penuh tanpa jeda. Justru, kalau diadakan jam tambahan siang malah akan membuat siswa jadi malas untuk mengikutinya. Lama-kelamaan justru semakin tidak semangat untuk mencerna pelajaran gara-gara bosan ataupun jenuh. Tapi, itu semua dapat diantisipasi bila setiap siswa dapat mengambil manfaat dari kegiatan ini tanpa berfikir capek dan jenuhnya. Selain itu, guru pengajar juga harus bisa narik minat siswa buat fokus sama pelajaran, misalnya pake humor-humor ato kuis yang bisa membuat siswa semangat lagi. So, dengan begitu siswa akan lupa dengan capek dan malesnya dan bakal konsentrasi penuh ke materi pelajaran.

Pro Kontra Jam Tambahan Untuk UN

Salah satu syarat kelulusan pelajar dari jenjang sekolah adalah lulus Ujian Nasional (UN). Berbagai cara dilakukan sekolah-sekolah agar para siswanya dapat lulus 100%. Tentunya dengan hasil yang memuaskan. Tidak terkecuali dengan Smansara kita tercinta. Berbagai cara ditempuh untuk persiapan menghadapi UN. Salah satunya sejak tanggal 17-19 November dan 24-26 November 2009 diadakan jam tambahan pagi untuk siswa kelas XII. Pada semester 2 mendatang akan dilaksanakan setiap hari mulai pukul 06.15-07.00 WIB. Ada sebagian siswa yang pro sama kegiatan ini , tapi ada pula yang kontra dengan alasan mereka masing-masing.

Menurut Exa, siswi XII IPA 5, jam tambahan pagi itu sudah cukup untuk menambah materi-materi guna persiapan menghadapi UN. Walaupun waktu kegiatan berlangsung masih ada beberapa siswa yang ngantuk karena mungkin kepagian, tapi kalo dibandingin sama jam tambahan siang/sore, ia lebih memilih pagi. Alasannya, kalo pagi pikiran masih fresh n belum terlalu capek. Jadi, buat nangkep pelajaran lebih gampang. Selain itu, menurutnya jam tambahan pagi itu meringankan beban siswa yang rumahnya jauh, karna ia tidak akan pulang terlalu petang. Beberapa siswa ada yang bawa bekal ke sekolah, karena mungkin pagi hari itu mereka belum sempat sarapan.

Jauh berbeda dengan Exa, menurut Adhi (XII IPS 2) jam tambahan pagi itu gak terlalu efektif. Karna kepagian, rata-rata siswa masih pada males untuk nangkep pelajaran. Akhirnya, jam tambahan itu malah sia-sia aja. Belum lagi yang rumahnya jauh, banyak yang akhirnya datang terlambat ke sekolah. Jadi mungkin lebih baik diadakan sore harinya. Bakal lebih efektif sore hari dibanding pagi, soalnya kalo sore rata-rata siswa bisa istirahat sejenak buat ngerefresh pikiran. Jadi, dengan gitu pelajaran waktu jam tambahan bisa ditangkep pikiran secara maksimal.

Sebenernya, mau setuju atau tidak itu tergantung pandangan masing-masing siswa. Bagaimana cara siswa menyikapi dan mengambil sisi positif dari kegiatan ini. Toh, ini semua juga demi kebaikan siswanya sendiri. So, jangan dipikir ngantuk atau capeknya, guys. Tapi ambil manfaat sebanyak-banyaknya dari kegiatan ini... Ok, ok, ok?!

Jamannya Sekolah Online

Begitu membaca tulisan ini, pasti akan tercipta berbagai macam gambaran berikut dengan pertanyaan-pertanyaannya. Sekolah Online hanyalah sebutan lain untuk Kegiatan Belajar Mengajar yang lebih banyak didominasi dengan aktifitas-aktifitas mengakses Internet. Seperti yang dilakukan kebanyakan sekolah di Jepara, salah satunyAdd Imagea yaitu Smansara.

Sejak peran Internet menjadi sangat penting di era globalisasi, usaha untuk meningkatkan hasil serta pengetahuan para pelajar sekolah pun tidak dapat lepas dari peran Internet. Sejak dikenalnya Internet pula, banyak tugas sekolah yang sebagian besar penyelesaiannya menggunakan internet. Dan untuk menunjang hal tersebut Smansara tidak tanggung-tanggung memberikan layanan Hotspot Area untuk mengakses Internet tanpa kabel kepada para siswanya. Dengan Hotspot Area para siswa tidak harus mengeluarkan biaya lebih untuk mengerjakan tugas. Tinggal membuka notebook dan mencari tempat yang nyaman, surfing internet bisa dilakukakan kapan saja. Atau dapat juga menggunakan PC yang ada di perpustakaan sekolah yang juga sudah terhubung dengan jaringan Internet. Jadi siswa tidak perlu keluar gerbang sekolah hanya karena tidak terfasilitasinya Internet di sekolah. Pengerjaan tugas sekolah pun tidak perlu mengulur-ulur waktu atau mencari waktu senggang hanya sekedar pergi ke warnet.

Dengan Sekolah Online ini siswa memang cenderung berperan aktif. Meskipun tidak semua tugas dapat diselesaikan dengan internet, tapi paling tidak kita bisa mempunyai banyak referensi untuk menyelesaikannya. Tak jarang pula para pembimbing memanfaatkan dunia blogger atau semacamnya untuk pengumuman-pengumuman kelas serta perlengkapan materi dan e-mail sebagai media pengumpulan tugas.

Smansara Goes RSBI

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional ini adalah status yang paling update buat sekolah-sekolah di Indonesia. Why? Yang pasti ada banyak manfaat di baliknya. Kalau tidak buat apa sekolah-sekolah khususnya di kalangan menengah atas beradu kelebihan untuk mendapatkan status ini. Tidak terkecuali The Great Smansara. Meskipun notabene sudah dikenal diseluruh penjuru Jepara dan kota-kota tetangga, tapi bukan Smansara namanya bila tidak dapat meningkatkan prestasi sekolahnya.

Yup, baru-baru ini Smansara resmi menjadi Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (RSMABI). Of course, berita ini membawa kebahagiaan bertaburkan kecemasan. Cemas dalam arti was-was. Karena, konon sekolah RSBI memiliki tingkat persaingan yang tinggi, yang usut-diusut salah satu tujuan RSBI adalah mempersiapkan generasi bangsa untuk dapat survive di tengah globalisasi dunia yang makin menjadi.

Kalau sudah menyangkut Globalisasi, siapa sih yang tidak ingin tetap hidup di dunia yang dapat dibilang “no time and distance”? Bila kita tidak pandai-pandai mengikuti dan menyaring segala macam hal dan kebudayaan yang dibawa arus globalisasi, bisa-bisa kita hidup bagaikan air di atas daun talas. Padahal, pendirian suatu bangsa sangat penting peranannya guna mempertahankan dan memajukan identitas negara di tingkat dunia. Dan, kalau kita tidak dilatih untuk berhadapan dengan yang namanya globalisasi mulai dari sekarang, lalu kapan lagi? Itulah alasan sekolah-sekolah menggunakan label Internasional untuk mendidik para pelajarnya. Tentu di samping alasan-alasan lain yang tidak akan habis kalau kita bahas one by one.

Lepas dari itu semua, kita juga punya tanggung jawab untuk menjaga dan meningkatkan citra baik serta prestasi yang yang sudah diraih oleh sekolah. Siapa tahu dan jika Tuhan menghendaki pula, tentu dibarengi usaha yang maksimal, yang tadinya RSBI dapat segera berubah menjadi SBI. Salah satunya dengan cara menunjukkan bahwa kita mampu menjadi RSBI yang tidak sekedar RSBI, melainkan RSBI yang unggulan. RSBI yang tidak puas hanya sampai seperti ini saja, RSBI yang selalu dan terus meningkatkan Sumber Daya Manusianya. Dan kabar baiknya adalah Smansara was done it, meskipun baru tahap awal. Tetapi untuk pemula dapat disebut cukup baik. Mengapa demikian? Karena Smansara telah bekerja keras, dibuktikan dengan diselenggarakannya jam ekstra untuk kelas X selama 90 menit setiap Senin dan Selasa, digunakannya dwi bahasa, bilingual Bahasa Inggris dan Indonesia dalam pengantar KBM. Hingga diadakan pelantihan-pelatihan khusus untuk menunjang RSBI kepada semua guru mapel dua kali seminggu. Dan, masih banyak lagi. Selain itu sarana prasarana yang ada cukup memadai. Bahkan sudah ada 10 buah LCD Projector di setiap ruang kelas X yang siap digunakan.

Memang tidak ada habisnya jika kita berbicara tentang hal ini. Tapi yang jelas, semoga RSBI goes to Smansara will change to be SBI live in Smansara dan tetap menjadi The First dan The Best.

Kunjungi Juga

Didukung oleh: